Senin, 15 Agustus 2011

KERAJAAN - KERAJAAN ARAB PRA ISLAM


KERAJAAN SABA'
Kemasyhuran Kerajaan Saba’ berpokok pangkal pada dua sebab:
1.      Ratunya yang terkenal bernama Ratu Bilqis. Cerita tentang Ratu Bilqis ini bersama Nabi Sulaiman dan burung hud di dalam Al-Qur’an.
2.      Bendungan Ma’rib yaitu satu bendungan yang terkenal dalam sejarah. Bendungan ini dibangun oleh arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan. Bendungan ini merupakan sebuah dam raksasa yng dapat membendung air di antara dua buah gunung. Air itu dapat mereka pergunakan di waktu-waktu perlu.  Dengan adanya bendungan ini maka kampung-kampung, kebun-kebun dan tanam-tanaman  yang berada di tanah-tanah rendah dapat dipelihara dari bahaya banjir yang kerapkali terjadi di musim-musin hujan.

KERAJAAN HIMYAR
Kerajaan Himyar pada permulaan berdirinya  adalah suatu kerajaan yang kuat. Raja-rajanya telah dapat memperbaiki sistem pertanian dan pengairan, dengan memperbaiki kembali bendungan-bendungan dan dam-dam air.
Akan tetapi, kerajaan ini akhirnya mengalami kelemahan pula. Mereka alpa memperbaiki dan mengawasi bendungan-bendungan dan dam-dam air itu. Bendungan Ma’rib tidak dapat dipertahankan lagi. Oleh sebab itu, Yaman menjadi lemah.
Kerajaan-kerajaan ini juga pernah mempunyai armada yang besar untuk membawa barang-barang perniagaan dari India, Tiongkok, Somali dan Sumatera ke pelabuhan-pelabuhan Yaman. Perniagaan pada jalur ini boleh dikatakan dimonopoli oleh mereka.

YAMAN TERJAJAH
Seorang Raja Yaman, yaitu Zu Nuas, menganut agama Yahudi. Tindakannya itu diikuti oleh sementara kaumnya. Di Najran yaitu bagian utara Yaman tersiar agama Masehi. Zu Nuas merasa kawatir kalau-kalau pengaruh Kerajaan Romawi dan Habsyi akan menjalar ke Yaman dengan perantaraan agama Masehi, apalagi negeri Yaman diwaktu itu (abad ke V M) sedang mengalami kelemahannya.
Maka Zu Nuas memerintahkan kepada penduduk Najran supaya memilih antara dua, yaitu agama Yahudi atau dibunuh mati. Penduduk Najran bertekad biar dibunuh mati.
Ada seorang dari mereka yang dapat melarikan diri. Orang ini pergi ke negeri Habsyi (Etiopia). Untuk ini, kerajaan Habsyi bekerja sama dengan Kerajaan Romawi. Kemudian mereka menyerang negeri Yaman. Dengan demikian jatuhlah negeri Yaman dibawah kekuasaan Habsyi.


KERAJAAN HIRAH DAN GHASSAN
Ada beberapa suku bangsa Arab menetap di bagian utara Jazirah Arab. Suku-suku bangsa ini kerapkali menganggu kerajaan Persia dan Romawi. Karena itu Kerajaan Persia dan Kerajaan Romawi, diusahakan suatu hajiz (dinding) yang akan melindungi negeri Persia dan Romawi dari serangan-serangan itu. Kabilah-kabilah ini oleh mereka diperlengkapi dengan senjata dan diberi uang. Dengan demikian berdiirlah Kerajaan Manadzirah di bawah perlindungan Kerajaan Persia, yang bertugas melindungi Kerajaan Persia itu. Di samping itu berdiri pula Kerajaan Ghassasinah di bawah perlindungan Kerajaan Romawi yang bertugas melindungi Kerajaan Romawi.

KERAJAAN  HIRAH (MANADZIRAH)
Kerajaan ini telah berjasa juga terhadap kebudayaan Arab, karena warga negaranya banyak mengadakan perjalanan-perjalanan di seluruh Jazirah Arab terutama untuk berniaga, dalam pada itu merka juga menyiarkan kepandaian menulis dan membaca.
Diantara raja-raja yang terkenal ialah: Umru ul Qais, Nu’man ibnu Umru ul Qais (yang mendirikan istana Khawarnaq dan istana Sadir dipermulaan abad kelima Masehi), Mundzir ibnu Ma’si Sama’ Amr ibnu Hind dan Mundzir ibnu Mu’man ibnul Mundzir. Mundzir ibnu Mu’man ibnul Mundzir inilah raja terakhirnya

KERAJAAN GHASSAN (SHASASINAH)
Di antara raja-rajanya yang masyhur ialah: Jafnah ibnu ‘Amr, Arkam ibnu Tsa’labah dan Jabalah ibnul Aiham. Antara kerajaan Manadzirah dengan kerajaan Ghasasinah itu selalu terjadi pergolakan terutama disebabkan perselisihan tentang tapal batas. Kerajaan Manadzirah menjalankan politik yang dijalankan oleh Kerajaan Persia, sebagaimana kerajaan Ghasasinah menjalankan politik yang dijalankan oleh Kerajaan Romawi.
Oleh karena raja-raja kerajaan Hirah dan Ghassan itu adalah dari keturunan Yaman, maka dalam bidang kebudayaan dan cara hidup, mereka menjaga corak dan tradisi Yaman. Jasa kerajaan-kerajaan ini yang terpenting ialah mereka telah memegang peranan dalam menyiarkan pelbagai macam kebudayaan Persia dan Romawi ke Jazirah Arab.

HEJAZ
Hejaz dapat dikenal karena negeri ini amat erat hubungannya dengan agama-agama dan kitab-kitab suci. Oleh karena itu, dalam mengikuti pertumbuhan kehidupan di Hejaz ini, di samping berpegang kepada buku-buku sejarah, kita juga akan mengambil bahan-bahan dari Al-Qur’an dan Hadist-hadist Nabi.

KEHIDUPAN SOSIAL DI JAZIRAH ARAB

SYAIR ARAB
Ada dua cara, dalam mempelajari syair Arab di masa Jahiliah, kedua-dua cara itu amat besar faedahnya.
a.       Mempelajari syair itu sebagai suatu kesenian, yang oleh bangsa Arab amat dihargai.
b.      Mempelahari syair itu dengan maksud, supaya kita dapat mengetahui adat istiadat dan budi pekerti bangsa Arab.

Syair adalah salah satu seni yang paling indah yang amat dihargai dan dimuliakan oleh bangsa Arab. Ada beberapa pasar tempat penyair-penyair berkumpul, yaitu pasar Ukaz, Majinnah, dan Zul Majaz. Salah satu dari pengaruh syair pada bangsa Arab ialah: bahwa syair itu dapat meninggikan derajat seorang yang tadinya hina, atau sebaliknya, dapat menghina-hinakan seseorang yang tadinya mulia.

Tidak ada komentar: