Senin, 15 Agustus 2011

SEJARAH KERASULAN


1.      Diutus Menjadi Rasul
Semenjak Muhammad kawin dengan Khadijah ia telah menjadi seorang yang  berada. Muhammad seringkali mengasingkan diri untuk berfikir tentang keadaan alam ini. Sementara itu Tuhan pun telah menumpahkan inayat-Nya kepada beliau, maka menghunjamlah pada jiwanya keinginan untuk mencurahkan perhatian dan waktu segenapnya untuk mengasingkan diri untuk Allah. Istri beliau pun memberikan dukungan penuh terhadap keinginan beliau ini. Disediakannya makanan untuk bekal Muhammad dalam melaksanakan maksudnya. Makanan itu dibawanya ke Gua Hira’. Disana beliau mengasingkan diri dan berfikir tentang alam dan Khaliqnya, tentang mati dan keadaan manusia sesudah mati itu dan lain-lain. Jiwa Muhammad yang suci bertambah suci, sehingga sewaktu-waktu beliau bermimpi dan mimpinya itu sebenarnya terjadi.
2.      Menerima Wahyu
Teruslah Muhammad mengasingkan diri dan berfikir, hingga turunlah kepadanya Jibril pada tanggal tujuh belas bulan Ramadhan.


Jibril memanggilnya, lalu berkata:
¾        Bacalah!
¾        Saya tidak pandai membaca
¾        Bacalah!
¾        Saya tidak pandai membaca

Artinya     :     “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Inilah ayat-ayat Al-Qur’anul Karim  yang mula-mula diturunkan. Seperti kelihatan bahwa ayat-ayat ini belum menyuruh Muhammad menyeru manusia kepada suatu agama dan belum pula memberitahukan kepadanya bahwa dia adalah utusan Allah. Akan tetapi ayat-ayat itu mengesankan sesuatu yang luar biasa, yang belum diketahui oleh Muhammad apakah dia. Itulah sebabnya maka ia segera kembali ke rumahnya dalam keadaan gemetar, apalagi dia dipeluk dengan keras oleh Jibril beberapa kali, kemudian dilepaskan dan disuruhnya membaca seperti disebutkan diatas.

FASE-FASE SERUAN
Pada suatu hari kedengaranlah oleh beliau bunyi suara dari langit lalu diangkatnya kepadanya ke atas, maka kelihatanlah oleh beliau malaikat Jibril. Melihat pemandangan itu, tubuh beliau berasa gemetar. Beliau pulang ke rumahnya dalam keadaan takut. Sesampainya dirumah, beliau terus tidur sambil berkata kepada keluarganya:
“Selimutilah ku! Selimutilah aku”
Dalam keadaan semacam itu, datanglah Jibril menyampaikan firman Tuhan kepada beliau:
Artinya       :     Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.”

FASE MENYERU SEORANG-SEORANG
Fase ini ada beberapa orang yang telah dapat menerima seruan Muhammad yaitu: isteri beliau, Ali putra paman beliau dan Zaid sahaya beliau. Kemudian Rasulullah menyeru Abu Bakar. Perhubungan Nabi dengan Abu Bakar ini adalah amat erat, karena itu Abu Bakar pun segera iman kepada Nabi.
Banyak orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar. Mereka terkenal dengan nama julukan “Assabiqunal Awwalun” (orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam). Mereka ialah: Usman Ibnu Affan, Zuber ibnul Awwam, Sa’ad ibnu Abl Waqqasah, Abdur Rahman ibnu ‘Auf, Thalhah ibnu ‘Ubaidillah, Abu ‘Ubaidah ibnul Jarrah dan Al Arqam ibnu Abil Arqam.

MENYERU BANI ABDUL MUTTHALIB
Fase ini dimulai oleh Rasulullah sesudah tuhan menurunkan firmannya:
Artinya       :     Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat

Maka Nabi menyeru Bani Abdul Muttalib, sesudah mereka berkumpul berkatalah Nabi:
“Menurut yang saya ketahui belum pernah seorang pemuda membawa sesuatu untuk kaumnya yang lebih utama dari apa yang saya bawa untuk kamu. Saya bawa  untuk kamu segala kebaikan dunia dan akhirat”.
Perkataan Nabi ini disambut dengan baik dan dibenarkan oleh sebagian mereka, tetapi sebagian lagi mendustakannya.
Sesudah surat Al Hijr ayat 97 turun, mulailah Rasulullah menyeru segenap lapisan manusia kepada agama Islam dengan terang-terangan; baik golongan bangsawan maupun lapisan hamba-sahaya, begitu kaum kerabat beliau sendiri atau orang-orang jauh. Mula-mula beliau menyeru penduduk Mekkah, kemudian penduduk negeri-negeri lain.

FAKTOR YANG MENDORONG QURAISY MENENTANG SERUAN ISLAM
Sebab-sebab yang mendororng kaum Quraisy menentang agama Islam dan kaum muslimin, yaitu sebagai berikut:
1.      Persaingan berebut kekuasaan
Mereka mengira bahwa tunduk kepada agama Muhammad adalah berarti tunduk kepada kekuasaan Bani Abdul Muthalib. Sedang suku-suku bangsa Arab selalu bersaing untuk merebut kekuasaan dan pengaruh.
Sebab itu bukanlah suatu hal yang mudah bagi kaum Quraisy untuk menyerahkan pimpinan kepada Muhammad.
2.      Penyamaan hak antara kasta bangsawasan dan kasta hamba sahaya
Bangsa Arab hidup berkasta-kasta. Tetapi seruan Muhammad memberikan hal sama kepada manusia. Hak sama ini adalah suatu dasar yang penting dalam agama Islam. Agama Islam memandang sama antara hamba sahaya dengan tuannya. Karena itu kasta bangsawan dari kaum Quraisy enggan menganut agama Islam. Karena mereka anggap  akan meruntuhkan tradisi-tradisi dan dasar-dasar kehidupan mereka.
3.      Takut dibangkit
Kaum Quraisy tidak dapat menerima agama Islam yang mengajarkan bahwa manusia akan hidup kembali sesudah mati. Manusia dihidupkan kembali dalam keadaan tiada mempunyai kekuasaan dan pengaruh. Kemudian diadakan perhitungan terhadap segala perbuatannya dengan adil dan hemat cermat.
4.      Taklid kepada nenek moyang
Taklid kepada nenek moyang secara membabi buta dan mengikuti langkah-langkah meeka dalam soal peribadatan dan pergaulan adalah suatu kebiasaan yang berurat berakar pada bangsa Arab. Karena itu amat beratlah terasa oleh mereka meninggalkan agama nenek moyang dan menganut agama baru itu.

Tidak ada komentar: