Minggu, 24 Juli 2011

5 Jenis Pekerjaan Yang Berbahaya Bagi Paru-Paru



Hampir 23.000 pekerja mengidap penyakit yang berhubungan dengan paru-paru di tahun 2008, seperti yang diperkirakan oleh Departemen Tenaga Kerja di Amerika Serikat. Kronisnya, lebih dari 16.000 orang meninggal dari penyakit tersebut setiap tahunnya, seperti yang dikutip dari Health.
Tapi sebagian besar jenis penyakit paru-paru dari tempat kerja dapat dicegah, ujar Philip Harber, MD, Profesor sekliagus Kepala Divisi Kerja dan Pengobatan Lingkungan di UCLA. "Langkah-langkah pengendalian yang sederhana tapi nyata dapat mengurangi paparan penyakit dan risikonya," katanya. Berikut 10 profesi yang dapat berisiko bagi kesehatan paru-paru Anda.

1. Konstruksi
Pekerja yang menghirup debu di pembongkaran atau renovasi berisiko tinggi terkena kanker paru-paru, mesothelioma, dan Asbestosis; penyakit yang menyebabkan jaringan parut dan kekakuan paru-paru. "Kami mengkhawatirkan pekerja yang sudah bekerja sejak 20 sampai 30 tahun yang lalu," kata Dr Harber. Masa itu adalah ketika banyak produk yang mengandung asbes tidak dilarang. Memakai pakaian pelindung, termasuk respirator, ketika bekerja di sekitar bangunan tua dan menghindari merokok dapat membantu mencegah penyakit serius.

2. Kesehatan
Diperkirakan 8% sampai 12 petugas kesehatan sensitif terhadap residu mesiu yang ditemukan dalam sarung tangan lateks, yang dapat menyebabkan reaksi asma parah. "Bahkan ketika digunakan di ruangan yang sama, sedikit dari lateks terpapar di udara dan orang-orang menjadi alergi karenanya," kata Dr Harber. Tapi untuk dokter dan perawat, tidak menggunakan sarung tangan pelindung bukanlah pilihan. Beberapa rumah sakit swasta telah beralih ke sarung tangan lateks bebas sintetis.




3. Tekstil
Byssinosis, juga disebut penyakit paru-paru coklat, umum didapat di antara pekerja tekstil yang membuat jok, handuk, kaus kaki, seprei, dan pakaian. Pekerja bisa menghirup partikel dilepaskan dari katun atau bahan lainnya. "Ketika kapas pecah, ia menyebar sejumlah besar debu dan dapat menyebabkan gangguan udara yang signifikan," kata Dr Harber. Merokok akan meningkatkan risiko penyakit tersebut, jadi kurangi merokok, pakailah masker dan tingkatkan ventilasi di lingkungan kerja.

4. Pabrik Roti & Kue
Pembakaran roti atau kue mempercepat risiko asma, yang diperkirakan 15% kasus asma didapat pada orang dewasa dari pekerjaan ini. "Pekerja yang terkena debu tepung berisiko tinggi sensitif dan kemudian alergi," kata Dr Harber. Sebuah reaksi asma dari enzim yang digunakan untuk mengubah adonan, serta alergi gudang penuh serangga kecil seperti kumbang dan ngengat adalah pemicunya. Ventilasi yang baik dan penggunaan masker pelindung dapat membantu mencegah penyakit di pabrik roti maupun kue.

5. Industri Otomotif
Asma adalah risiko bagi mereka yang melakukan pengecatan mobil. Produk isosianat dan poliuretan, dapat mengiritasi kulit, membuat alergi, dan menyebabkan sesak di dada serta mengalami kesulitan bernapas yang parah. "Jumlah kecil isosianat dapat memicu serangan asma setelah Anda terbiasa menghirupnya," kata Dr Harber. Cara mencegahnya? Respirator, sarung tangan, kacamata, dan ventilasi yang baik dapat membantu.

Tidak ada komentar: